Standard Operational Procedure ( SOP )

 

Nama : Raras Ariana

NPM : 15119320

Kelas : 2KA16

 

A.Standar Operasional Prosedur (SOP)

 a. Pengertian Standar Operasional Prosedur ( SOP )

     Standar operasional Prosedur (SOP) adalah suatu standar dan prosedur yang digunakan sebagai acuan dalam bekerja dan digunakan pula untuk mengukur kinerja atau sebagai tolok ukur dalam menilai kinerja pegawai di suatu perusahaan swasta maupun di suatu instansi pemerintahan, agar pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan standar dan prosedur yang ada dan yang digunakan oleh suatu perusahaan swasta maupun suatu instansi pemerintahan, maka kinerja maupun pekerjaan harus sesuai dengan SOP yang ada dan yang digunakan tersebut. 

b. Pengertian Standar Operasional Prosedur Menurut Para Ahli

-Sailendra (2015:11)

Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan panduan yang digunakan untuk memastikan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan berjalan dengan lancar.

-Moekijat (2008)

Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah urutan langkah-langkah (atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), di mana pekerjaan tersebut dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, di mana melakukannya, dan siapa yang melakukannya.

-Tjipto Atmoko (2011)

Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah maupun non-pemerintah, usaha maupun non-usaha, berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif, dan prosedural sesuai tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.

c.Manfaat Standar Operasional Prosedur (SOP)

Menurut penjelasan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Permenpan No.PER/21/M-PAN/11/2008), manfaat SOP secara umum bagi organisasi adalah:

1.      Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan khusus, mengurangi kesalahan dan kelalaian.

    1. SOP membantu staf menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari.
    2. Meningkatkan akuntabilitas dengan mendokumentasikan tanggung jawab khusus dalam melaksanakan tugas.
    3. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan pegawai. cara konkret untuk memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang telah dilakukan.
    4. Menciptakan bahan-bahan training yang dapat membantu pegawai baru untuk cepat melakukan tugasnya.
    5. Menunjukkan kinerja bahwa organisasi efisien dan dikelola dengan baik.
    6. Menyediakan pedoman bagi setiap pegawai di unit pelayanan dalam melaksanakan pemberian pelayanan sehari-hari.
    7. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas pemberian pelayanan.
    8. Membantu penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan prosedural dalam memberikan pelayanan. Menjamin proses pelayanan tetap berjalan dalam berbagai situasi.

B. COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) merupakan sekumpulan dokumentasi dan panduan yang mengarahkan pada IT governance yang dapat membantu auditor, manajemen, dan pengguna (user) untuk menjembatani pemisah antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol, dan permasalahan-permasalahan teknis. COBIT berupa kerangka kerja yang harus digunakan oleh suatu organisasi bersamaan dengan sumber daya lainnya untuk membentuk suatu standar yang umum berupa panduan pada lingkungan yang lebih spesifik.

            C.ITIL (Information Technology Infrastructure Library) 

ITIL atau Information Technology Infrastructure Library adalah suatu rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan TI. ITIL memberikan deskripsi detil tentang beberapa praktik TI penting dengan daftar cek, tugas, serta prosedur yang menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala jenis organisasi TI. 

Pada 30 Juni 2007, OGC menerbitkan versi ketiga ITIL (ITIL v3) yang intinya terdiri dari lima bagian dan lebih menekankan pada pengelolaan siklus hidup layanan yang disediakan oleh teknologi informasi. Kelima bagian tersebut adalah:

  1. Service Strategy
  2. Service Design
  3. Service Transition
  4. Service Operation
  5. Continual Service Improvement

Kelima bagian tersebut dikemas dalam bentuk buku, atau biasa disebut sebagai core guidance publications.

D. ISO/IEC 38500

ISO / IEC 38500 memberikan prinsip, definisi, dan model untuk membantu badan pemerintahan memahami pentingnya Teknologi Informasi (TI). Standar ini dimaksudkan untuk membantu semua jenis organisasi dalam mengevaluasi, mengarahkan, dan memantau penggunaan Teknologi Informasi (TI). ), terlepas dari tingkat penggunaan TI. Ini terdiri dari praktik manajemen dan keputusan yang terkait dengan penggunaan TI saat ini dan di masa depan. Tujuan standar ini adalah untuk mempromosikan penggunaan TI yang efektif, efisien dan dapat diterima di semua organisasi dengan memberi informasi dan membimbing badan pengatur dalam mengatur penggunaan TI dan menetapkan kosa kata tata kelola TI.

E. ISO/IEC 27001

ISO  27001:2013 merupakan  icon  sertifikasi  seri ISO  27000 terbaru yang rilis pada tahun 2013.  ISO  27001:2013 adalah  sebuah dokumen  standar  Sistem  Manajemen  Keamanan Informasi  (SMKI)  atau  Information  Security Managemen  System (ISMS)  yang  memberikan gambaran secara umum mengenai apa saja yang harus  dilakukan  oleh  sebuah  organisasi atau enterprise  dalam usaha   rangka  mengimplementasikan  konsep konsep keamanan informasi.

F. Balanced Scorecard

Balanced Scorecard adalah metode pengukuran hasil kerja yang digunakan perusahaan atau biasa disebut dengan strategi menajemen. Balanced Scorecard memberi perusahaan elemen yang dibutuhkan untuk berpindah dari paradigma ‘selalu tentang finansial’ menuju model baru yang mana hasil balanced scorecard menjadi titik awal untuk review, mempertanyakan, dan belajar tentang strategi yang dimiliki. Balanced scorecard akan menerjemahkan visi dan strategi ke dalam serangkaian ukuran koheren dalam empat perspektif yang berimbang.

G. Six Sigma

Menurut American Society of Quality, Six Sigma adalah sebuah tool atau cara perusahaan dapat mengembangkan kapasitas proses bisnis. Tujuan metode ini adalah meningkatkan performa dan menurunkan kemungkinan kesalahan. Pada akhirnya, Six Sigma mampu mewujudkan proses sebuah perusahaan yang kualitas produksinya lebih baik, meningkatkan keuntungan, dan bahkan meningkatkan semangat karyawan. Six Sigma mendapatkan namanya dari kata “six” yang berarti enam (6) dan “sigma” yang berarti standar deviasi, yaitu salah satu ukuran sebaran data dalam ilmu statistika.Metodologi ini berasal dari kurva lonceng dalam statistika, di mana satu sigma melambangkan satu standar deviasi dari mean atau rata-rata.

Daftar Pustaka :

https://www.jurnal.id/id/blog/2017-mengenal-manfaat-cara-pembuatan-dan-contoh-sop/

http://informasi-disini.blogspot.com/2016/05/apa-itu-cobit.html

https://itgid.org/pengertian-itil/

https://hanosen.com/pecb-certified-iso-iec-38500-foundation-training-examination-and-certification/

https://itgid.org/iso-27001-adalah

Jurnal Peranan SOP pada Organisasi Pemerintahan Kota Surabaya Dalam Peningkatan Kepuasan Pelayanan Kepada Masyarakat  (Studi Di Bagian Umum dan Protokol Pemerintahan Kota Surabaya) oleh Tias Dwi Junita.

 

 


Comments