Tugas Ilmu Sosial Dasar
MAKALAH
FAKTA
DIBALIK PESONA KEINDAHAN SUMBA, NTT
DISUSUN
OLEH
RARAS
ARIANA
15119320
1KA05
Fakta
Dibalik Pesona Keindahan Sumba, NTT
Oleh
: Lentera Indonesia
Tawarkan alam nan indah mempesona Sumba menjadi salah
satu destinasi wisata yang disorot para wisatawan. Hal ini tak lepas dari
promosi yang dilakukan dan banyak nya film yang diproduksi di Sumba. Namun
dibalik Sumba yang menawarkan keindahan alamnya, terdapat fakta fakta yang
belum diketahui banyak orang.
Sumba merupakan penyumbang tenaga kerja Indonesia illegal
terbesar di Indonesia. Menurut data pemerintah jumlah nya sampai 100.000 orang.
Banyak alasan mengapa banyak nya tenaga kerja illegal dari Sumba yakni ekonomi
yang kurang, kurang nya informasi, dan tingkat pendidikan yang masih rendah.
Ironisnya banyak pahlawan devisa yang tidak mendapatkan kehidupan yang layak
semasa bekerja, tidak digaji dan mendapatkan kekerasan. Pada tahun 2018
terdapat 100 TKI yang meninggal dan jikalau beruntung kondisi nya sangat
memprihatikan seperti sakit fisiknya atau mentalnya.
Salah satu korban human trafficking adalah Rina. Sejak
umur 14 tahun Rina sudah dikirim ke luar negeri dan ia kembali ke tanah
kelahirannya dengan kondisi yang memprihatikan “kurus dan tidak berdaya, tidak bisa
ngomong apa-apa, ngomongnya juga tidak bisa, nama sendiri nya juga lupa, orang
tua nya juga tidak dikenali dan dikenali ini bapak ibumu yang melahirkanmu, itu
juga dia masih bingung-bingung” ucap Sr. Ludgera. Hingga saat ini tak pernah
terungkap apa yang terjadi pada Rina. Kini ia menjalani kehidupan di rumah
prndidikan dan keterampilan. Diharapkan Rina dapat hidup mandiri di masa depan.
Ronaldus Asto Dadut adalah salah satu pemuda yang sangat
berjasa. Ia merupakan pendiri jaringan
relawan untuk kemanusiaan atau J-Ruk Sumba. Asto dan komunitas nya memberikan
sosialisasi mengenai bagaimana bahaya dari human trafficking dan memberikan
sosialisasi lainnya sejak tahun 2014. Dengan tujuan utama masyarakat mengerti
mengenai human trafficking dan dengan begitu dapat mencegah human trafficking
atau perdagangan manusia tidak terjadi lagi. Pada sosialisasi dibagi menjadi
beberapa kelompok yakni kelompok remaja sampai dewasa mendapatkan penyuluhan
mengenai bahaya human trafficking dan kelompok anak-anak mendapatkan penyuluhan
mengenai kesehatan gigi dan mulut.
Di Sumba juga terdapat rumah baca yang bernama komunitas
pinggiran kota atau disingkat dengan kopiko yang didirikan oleh brigpol I Gede
Eka Purnam K. Kopiko lahir dengan tujuan yang menginginkan sebuah perubahan
karakter dan intelektual yang lebih baik. Dukungan J-Ruk Sumba memberikan
buku-buku kepada kopiko.
Sumber Bacaan :
Lentera Indonesia : Fakta Dibalik Pesona Keindahan Sumba, NTT
Comments
Post a Comment